Jelajah
IMG-LOGO

Dusun Bonjok : Kampung Proklim dan Budaya

Create By 23 August 2024 117 Views
 
 

Proklim di Dusun Bonjok

 

Dusun Bonjok dikenal sebagai Kampung Proklim, di mana warganya aktif dalam kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Mayoritas penduduknya adalah petani singkong, namun mereka juga menanam berbagai rempah-rempah seperti kunyit, jahe, dan kencur di lahan yang sama. Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam meningkatkan ketahanan pangan lokal tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dengan memperkaya keanekaragaman hayati di daerah tersebut.

 

Selain itu, Dusun Bonjok juga memiliki usaha pertukangan kayu yang berkembang. Meskipun ini merupakan sektor ekonomi yang penting, pengelolaan hutan dan kayu di desa ini dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan, sehingga mendukung upaya mitigasi perubahan iklim. Semua ini menunjukkan bagaimana Dusun Bonjok tidak hanya mengandalkan sumber daya alamnya, tetapi juga melakukannya dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

 

Budaya di Dusun Bonjok

 

Dusun Bonjok juga dikenal karena kekayaan budayanya yang terus dipelihara dan dikembangkan oleh masyarakat setempat. Salah satu warisan budaya yang paling menonjol adalah seni Jathilan, yang merupakan tarian tradisional dengan unsur-unsur mistis dan seni bela diri.

 

Di Dusun Bonjok, terdapat dua kelompok seni Jathilan utama: "Dwi Budoyo Mudho" dari RT 01 dan "Turonggo Manunggal Budoyo" dari RT 05. Kedua kelompok ini memainkan peran penting dalam menjaga tradisi Jathilan tetap hidup, dengan pementasan yang melibatkan tarian kuda kepang dan musik gamelan.

 

Untuk RT 01, tariannya meliputi kuda lumping, gedruk, brodut, topeng ireng, serta tari massal leak feat Bali. Sementara itu, di RT 05, pementasan Jathilan termasuk warok surya kencana, warok sura menggala, topeng ireng, tarian massal, serta beberapa tarian Bali seperti cinderawasih, leak, barongket, dan kuda lumping.

 

Variasi tarian ini menambahkan dimensi baru pada pertunjukan, menjadikannya lebih dinamis dan menarik, serta menunjukkan keterbukaan budaya Bonjok terhadap pengaruh luar, tanpa meninggalkan identitas asli mereka.